Jumat, 17 Maret 2017

Tips Medical Check Up

Kata lain dari medical check up adalah tes kesehatan. Biasanya medical checkup dilaksanakan dalam proses rekrutmen adalah sebelum wawancara user atau dengan dewan direksi perusahaan dimana tempat Anda melamar kerja, apakah itu di bank, PLN, pertamina, astra, tni atau polri maupun perusahaan BUMN atau swasta. Sebelum membahas lebih jauh mengenai cek kesehatan ini, perlu Anda ketahui pengertian, fungsi serta tujuan mengapa kebanyakan perusahaan mengadakan medical check-up dalam proses penerimaan karyawan atau pegawai baru.

General medical check up adalah prevensi yang dilakukan perusahaan dalam tahap dan proses penerimaan karyawan dan pegawai baru untuk melakukan tes kesehatan kerja secara menyeluruh terhadap calon karyawan tertentu untuk menghindari resiko kekecewaan dan kerugian perusahaan. Biasanya perusahaan dalam melakukan cek kesehatan ini bekerjasama dengan sebuah instansi kesehatan swasta atau pemerintah dengan harapan mendapatkan karyawan yang benar-benar sehat jasmani dan fisik.

Jika Anda sampai pada tes medical check up ini, biasanya peluang Anda bekerja di perusahaan yang anda inginkan sudah besar, namun Anda jangan senang dulu, karena apapun bisa terjadi termasuk tidak lulus medical chek up. Menurut pengalaman saya banyak orang atau calon karyawan yang kecewa menerima hasil tes kesehatan kerja ini, karena setelah pengumuman tes kesehatan ia tidak lulus karena memiliki penyakit yang tidak bisa ditolerir. Sehingga perjuangannya untuk mengikuti tahap seleksi selanjutnya terhambat.

Agar Anda lulus tes kesehatan atau medical check up, ada beberapa hal yang harus benar-benar Anda perhatikan. Untuk itu saya akan memberi tips lulus medical check up seperti yang bisa Anda baca dibawah ini

Tips Sebelum Medical Check Up

Berikut ini adalah persiapan dan tips lulus medical check up sebelum tes kesehatan dimulai, diantaranya yaitu:

1. Istirahat dan makan yang teratur

Menurut ahli kesehatan dan tim medis mengatakan bahwa begadang bisa membunuh sel antibodi. Dengan begitu tubuh anda tidak akan memiliki penangkal virus. Bersamaan dengan itu, maka anda akan sangat mudah terkena penyakit apapun. Selain istirahat yang teratur, Anda juga diharuskan untuk makan yang teratur dan bergizi tinggi. Konsumsilah sayuran dan buahan yang memiliki kandungan gizi tinggi yang dapat menguatkan darah Anda.

2. Berhenti merokok dan minum beralkohol

Mungkin anda sudah tau banyak mengenai ini, namun bagi yang terlanjur, saran saya segera berhenti dan rajin-rajinlah berolah raga serta minum susu fresh milk setiap pagi dan sebelum tidur dan konsumsilah madu asli untuk menetralisir nikotin yang ada di paru-paru Anda. Disamping itu Anda juga saya anjurkan untuk berpuasa 2 hari sebelum tes kesehatan dilaksanakan.

3. Perbanyak minum air mineral

Para dokter sepakat bahwa Air membantu mengeluarkan limbah dan racun berbahaya lainnya dari sistem limfatik, ginjal serta usus, sehingga terhindar dari rasa tidak nyaman atau gangguan masalah kesehatan lain. Manfaat lain membantu hati dan ginjal bekerja optimal karena mendapatkan cairan yang cukup.

4. Jangan mengkonsumsi obat-obatan

Usahakan jangan mengkonsumsi obat-obatan satu hari sebelum medical check up. Karena banyak orang yang terkecoh terhadap hal ini, yang mengakibatkan ia diagnosis memakai zat adektif. Mengapa demikian? karena banyak obat-obatan yang memiliki kandungan zat adektif sehingga ketika larut dalam tubuh saat tes kesehatan (tes urine) maka zat ini akan ketahuan dan petugas yang memriksa Anda menganggap Anda adalah pemakai narkoba, padahal tidak demikian.

Saran saya sebelum tes medical check up, sebaiknya Anda melakukan tes kesehatan di instansi kesehatan. Dengan demikian Anda akan tahu seberapa sehat tubuh Anda, jika Anda memiliki penyakit, Anda dapat konsultasi ke dokter yang bersangkutan untuk mengobati penyakit Anda dalam waktu yang cepat. Sehingga kesempatan Anda untuk lulus medical check up lebih besar. Namun jika Anda memiliki sakit kronis atau keturunan, biasanya ini sulit untuk disembuhkan, misalnya mata minus atau diabetes dan lain-lain. Satu lagi saran saya kepada Anda untuk berdoa dan perbanyak ibadah, karena segala keberhasilah itu merupakan izin dari tuhan, untuk itu kita perlu mendekatkan diri kepada-Nya.

Ada beberapa bagian tubuh yang dites atau diperiksa saat tes kesehatan, diantaranya yaitu:

Pemeriksaan Saat Medical Check Up

1. Pengukuran tinggi badan

Pemeriksaan atau pengukuran tinggi badan adalah relatif tergantung kebutuhan perusahaan. Pada dasarnya tinggi badan di ukur ketika Anda tes kesehatan untuk masuk POLRI atau TNI dan perusahaan atau instansi pemerintah lainnya.

2. Tes urine

Tujuan dari test urine ini adalah untuk melihat fungsi ginjal masih baik atau tidak, juga untuk melihat penyakit2 lain seperti hepatitis diabetes dan lain-lain. Saran saya 1 hari sebelum medical check up perbanyaklah minum air putih dan jangan mengkonsumsi obat yang mengadung zat adektif, karena ini bakal ketahuan seperti yang saya sampaikan di atas.

3. Tes darah

Selain untuk mengetahui jenis atau golongan darah yang anda miliki, pemeriksaan darah juga memiliki tujuan lain, yaitu untuk memastikan penyakit yang sedang Anda idap. Selain itu tensi darah Anda juga akan diperiksa. Normalnya kalau saya tidak salah ukuran tensi darah adalah 110/80.

4. Tes Paru-paru

Saran saya untuk Anda, sebelum medical check-up untuk masuk di perusahaan apapun, berhentilah merokok seperti yang saya sebutkan diatas. Yah barang seminggu, dua minggu sebelum medical check-up ini dilakukan. Buat yang tidak perokok, hindari berdekatan dengan perokok aktif karena akan turut mempengaruhi kekuatan paru-paru anda. Nah, nasehat saya lagi adalah jangan lupa berolahraga terutama menjelang medical check up ini dilakukan.

5. Tes umum

Menurut pengalaman yang pernah saya alami saat tes umum dokter menyuruh saya berbaring di tempat  tidur yang telah disediakan. Kemudian sang dokter memeriksa hidung, telinga dan mulut saya. Kemudian si Ibu dokter menuju ke bagian bawah tubuh saya, agak ke tengah tepatnya di bagian perut. Sambil menekan-nekan perut saya, beliau menanyakan apakah kamu pernah terserang asma?. Dengan lantang dan tegas bergaya sersan dua saya katakan "tidak pernah bu...!!!. Lalu ada test yang lebih unik lagi masih di test umum ini, yaitu si Ibu menyuruh saya untuk membuka celana, Aduh, malu donk ibu!. Dengan patuh saya buka celana saya dan ibu itupun shock bukan main (untung saja tidak nafsu), karena ternyata dia hanya menyuruh untuk membuka celana sampai bokong bukan seluruhnya, dan untung juga celana dalam masih melekat dengan erat tanpa cacat. Sambil bergolek ke samping, saya merasakan ada sentuhan jari yang masuk ke anus saya. Haduh, geli bukan main sampai si "Tejo" ikut ingin berontak. Setelah selesai, ibu dokter memberitahukan bahwa itu untuk mengetes apakah saya ambeien atau tidak.

6. Tes rontgen

Saat test ini, tubuh bagian dalam kita akan dilihat dengan menggunakan sinar rontgen. Hal ini dilakukan untuk melihat kesehatan tubuh bagian dalam.

7. Tes mata, pendengaran, dan penciuman

Pada saat medical check up beberapa indara kita juga akan diperiksa kesehatannya. Untuk tes mata, yang diperiksa adalah apakah kita buta warna atau tidak. Untuk indra penciuman yang dites adalah seberapa peka penciuman Anda. Saat tes indra penciuman, mata akan ditutup, kemudian Anda akan diminta untuk mencium beberapa benda lalu menyebutkan benda tersebut. Sedangkan tes pendengaran yang diperiksa adalah pendengaran Anda. Saat tes pendengaran Anda akan diberi oleh dokter sebuah earphone dan sebuah tombol yang berbentuk microphone untuk di tekan. Tombol tersebut digunakan sebagai tanda bahwa Anda mendengar suara yang keluar dari earphone atau tidak.

Saya rasa cukup sekian yang dapat saya jelaskan mengenai tips medical check up, semoga bermanfaat dan persiapkanlah diri Anda agar lulus dalam tes kesehatan kerja ini.





Tips Lulus dan Contoh Soal Psikotest

Pada artikel ini terdiri dari beberapa topik yaitu tips lulus psikotes, contoh soal psikotes dan jawabannya serta cara mengerjakan soal psikotes. Sengaja saya bahas mengenai contoh soal psikotes ini dalam satu pembahasan agar dapat dengan mudah dipahami, sehingga diharapkan setelah Anda membaca dan mengerti cara mengerjakan soal psikotes masuk kerja ini, Anda dapat mempersiapkan dan melatih diri sebelum tes pesikotes diselenggarakan. Dengan demikian peluang Anda untuk lulus psikotes masuk kerja lebih besar.

Tes psikologi (Phsicology Test) atau lebih sering disebut tes psikotest merupakan salah satu bagian dan tahap perektutan karyawan di banyak perusahan. Apakah perusahaan BUMN, perbankan (bank), TNI, Polri, cpns dan akademisi seperti UI (Universitas Indonesia) maupun perusahaan swasta seperti astra dan yang lainnya. Tujuan dari psikotes itu sendiri memiliki kesamaan diantaranya yaitu untuk mengukur aspek individu secara psikis. Psikotes juga dapat diaplikasikan kepada anak-anak maupun dewasa dan bisa berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang.

Psikotes berbeda dengan tes potensi akademik (TPA), psikotes secara umum lebih kepada tes kepribadian. Jadi didalam penilaian psikotes tidak berdasarkan siapa yang paling pintar, karena bisa saja orang yang secara akademik tidak begitu pintar mengalahkan orang yang lebih pentar darinya dan lolos ujian psikotes. Hal ini sering terjadi, bahkan mungkin Anda pernah mengalaminya atau melihat orang lulusan perguruan tinggi terbaik belum bekerja atau diterima kerja di sebuah perusahaan karena selalu gagal dan tidak lolos psikotes.

Sungguh ironi melihat hal ini, namun inilah fakta yang sering terjadi dikalangan jobseekers atau pelamar kerja. Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Oleh karena itu saya ingin membantu dan akan memberikan beberapa tips mengerjakan soal psikotes dan cara agar lolos psikotes kepada Anda dan berharap Anda tidak lagi gagal dalam ujian psikotes.

Contoh Soal Psikotes dan Tips Mengerjakannya

Berikut ini terdapat beberapa contoh soal psikotes dan cara mengerjakan soal psikotes yang sering di keluarkan oleh perusahaan dalam ujian psikotes.

1.Tes Wartegg


Wartegg test atau tes wartegg terdiri dari 8 kotak dan pada masing-masing kotak berisi bentuk-bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Pada tes wartegg ini Anda akan diminta untuk melanjutkan dengan menggambar sesuatu dari bentuk tersebut, kemudian menuliskan nama benda yang Anda gambar sesuai urutan gambar yang telah Anda buat, kemudian menuliskan nomor gambar yang mana paling Anda sukai dan tidak disukai, sulit dan mudah menurut Anda. Penilaian dari tes wartegg ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek bukan mahirnya Anda dalam menggambar. Berikut ini merupakan contoh soal tes wartegg.


Contoh Soal Tes wartegg :

                                  contoh soal wartegg test

Tips dan cara mengerjakan soal wartegg test sebagai berikut:
Sebaiknya pada tes wartegg ini Anda menggambar secara acak dan tidak berdasarkan nomor urut sesuai gambar, misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena jika Anda menggambar berdasarkan urutan gambar 1,2,3,4,5,6,7,8 Anda akan dipandang oleh panitia penyelenggara psikotes (HRD) sebagai orang yang kaku atau konservatif. Sedangkan jika Anda menggambar secara acak misalnya 6,1,4,2,7,8,3,5 Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang bergerak kreatif, inovatif dan cenderung suka akan ‘breaking the low‘.

Apabila Anda bergender pria, jangan mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks Anda. Berikut ini adalah salah satu contoh pengerjaan yang pernah saya digunakan untuk melewati tahap psikotes:

                                  cara mengerjakan soal wartegg test


2. Test Kraepelin atau Pauli / Tes Koran

Tes kreapelin terdiri atas angka yang tersusun secara vertikal dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai dan karyawan atau pesrta tes diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan jawaban tepat disampingnya. Penilaian dari tes ini adalah sikap terhadap tekanan, ketahanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian, konsisten, sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan.

Contoh soal kreapelin atau pauli / koran :

                              Image result for Contoh soal kreapelin atau pauli / koran :

Tips dan cara mengerjakan kreapelin atau pauli/koran

Usahakan jumlah angka yang Anda dijumlahkan benar dan stabil di masing-masing kolom. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan Anda memaksakan diri di awal tes namun menurun di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri Anda untuk menghemat tenaga dan waktu sembari mendengar setiap perintah dari panitia

Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes kreapelin ini, melainkan pensil biasa atau pulpen saja sesuai dengan perintah panitia, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis ujungnya akan mudah patah atau habis sehingga memakan waktu untuk menggantinya, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti Anda telah kehilangan waktu 5-10 detik dan hal ini tentu merugikan Anda sendiri.

Teruslah fokuskan pikiran Anda dalam mengerjakan tes koran ini, dan jangan memikirkan sesuatu hal selain soal yang sedang Anda kerjakan. Karena jika sedikit saja Anda lari dari fokus pikiran Anda, hal ini akan mengganggu konsentrasi, sehingga dapat melambatkan pengisian angka dalam test. Berikut ini merupakan latihan tes kreapelin yang pernah saya kerjakan.

3.Tes Analog Verbal (Analog Verbal Test)

Tes analog verbal ini biasanya terdiri atas 30-40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang dinilaian dalam tes ini yaitu kemampuan logika Anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana Anda memahami sebab dan akibat suatu permasalahan dalam pekerjaan.

Contoh soal analog verbal

hitam ><...... a. biru b.kecil c.malam d.putih e.gelap 
Pola menjawab soal tes analog verbar seperti berikut ini:
hitam = putih jadi, antonim dari hitam adalah putih dan jawabannya d.


Kamis, 16 Maret 2017

Panduan Membuat Blog & Adsense Lokal

Kali ini saya akan berbagi sebuah panduan membuat blog dan adsense lokal dalam bentuk video kepada teman-teman.Panduan ini sengaja saya buat karena saat ini saya baru saja mentranformasi salah satu situs bisnis saya KomisiGRATIS.Com dari program PAY PER LEAD Menjadi ADSENSE LOKAL.


Seperti sudah lama kita ketahui Adsense merupakan salah satu media untuk mempromosikan bisnis & menghasilkan uang yang efektif via Internet.


Metode ini (adsense) mempertemukan antara orang-orang yang ingin mengembangkan bisnisnya dengan memasang iklan dibayak web/blog sekaligus tanpa perlu repot-repot menghubungi pemiliknya satu persatu, dengan pemilik web/blog yang ingin mendapatkan tambahan penghasilan dari web atau blog yang mereka miliki.


Uang dari Blog


Namun sayangnya ada banyak rekan netter terutama yang masih newbie yang ingin berbisnis adsense namun memiliki kendala karena tidak bisa membuat blog atau kesulitan memahami bagaimana menjalankan program adsense ini.


Untuk itulah saya saya buat panduan ini mudah mudahan dapat membantu teman-teman dalam menjalankan bisnis adsense ini.


semoga bermanfaat..

Sukses selalu buat anda semua

:)


CONTOH MAKALAH BAHASA INDONESIA ALENIA PARAGRAF

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan, baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat, diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari, karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.Di samping ide pokok ini,terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama.Kedua ide pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang kedua ini diungkapkan dalam alinea berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan.

B. Rumusan Masalah 

1.      Apa yang dimaksud dengan alinea atau paragraf ?
2.      Apa jenis-jenis paragraf ?
3.      Apa syarat sebuah paragraf ?
4.      Apa saja bagian penting dari sebuah paragraf ?
5.      Apakah fungsi paragraf ?
6.      Apa saja unsur-unsur yang terkandung dalam alinea?

C. Tujuan

1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
2.      Untuk mengetahui pengertian alinea.
3.      Untuk mengetahui jenis alinea.
4.      Untuk mengetahui syarat sebuah paragraf.
5.      Untuk mengetahui bagian-bagian penting dalam sebuah paragraf.
6.      Untuk mengetahui fungsi paragraf.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini menggunakan metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data dengan cara mengkaji dan menelaah data dari internet.

BAB II
PEMBAHASAN



A.  PENGERTIAN ALINEA

Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat. Alinea atau paragraf juga di artikan sebagai penuangan ide atau gagasan penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain berkaitan dan hanya memiliki satu topik atau tema.
Dalam paragraf terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topic, dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja.

B. JENIS PARAGRAF

1.     Macam-macam alinea berdasarkan letak kalimat utamanya

            1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
Contoh: Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalaubelajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di bukukumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari dibuku.

2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
Contoh: Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengancara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir  Nasional 



3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
Contoh: Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akanefektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal dibuku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasaidicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru memberitahukantips belajar menjelang UAN.

2.     Macam-macam alinea berdasarkan tujuannya

1. Alinea Pembuka

Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.
Dalam karangan ilmiah, paragraf pembuka dapat berupa:
• Garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang penting.
•  Pemaparan isi dan maksud judul karangan.
• Kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan.
•  Sitiran dari suatu pendapat
• Pembatasan objek dan subjeknya.
• Pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan.
•   Gabungan dari beberapa cara di atas.
Contoh :
Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac, Prancis. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai berenang dan menyelam gara-gara waktu berusia 10 tahun dikirim ke sekolah musim panas di Danau harvey, AS. Oarng tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz sering menghukumnya membersihkan dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakain pandai berenang dan menyelam.

2. Alinea Isi

Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.
Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat dijadikan pedoman, yaitu :

ü  Pola Urutan Waktu
Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-gagasannya secara kronologis. Contoh:

1. Secara Eksplisit
Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982 dan siswa kelas II IPA SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemenang harapan.

2. Secara Implisit
Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di malam buta pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang bocah berseru dari luar memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil bangkit dari tidurnya, berkemas, dan turun ke pantai. Si bocah yang di pulau itu disebut Kacong, berlalu kerumah lain untuk membangunkan yang lain pula, dan beberapa waktu kemudian sebuah perahu dengan 18 awak meluncur ke tengah laut. Nelayan pulau Mandangin turun mencari ikan. Besok siang mungkin mereka kembali ke darat dengan tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang dengan hasil yang nihil. Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas hutang yang ditumpuk sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah ditunaikan.

ü  Pola Runtutan Tingkat

Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya. Contoh :
Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akn tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk . Kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif. Keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn memajukan karir masing-masing warga desa

ü  Pola Urutan Apresiatif

Pada pola urutan apresiatif. Penulis mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya. Contoh :
Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh banyak orang. Mereka bependapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang primitif beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan ini bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab atasa produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab produksi dicampur aduk dengan konsumsi.,sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan hidup dalam masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama tersangkut soal produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti keadaan petani-peternak yang telah maju yang telah mengubah cara ‘primitif’ dengan cara ‘modern’. Petani-peternak terlibat dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya yang berlebihan dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam keadaan subsistence, petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai businessmen, dan selalu bertindak secara itu.

ü  Pola Urutan Tempat
Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan, dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai tempat yang kurang penting. Contoh :

Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas membenahi semua perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan jaring telah ditebarkan, anak laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia harus mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya saat ini adalah membetulkan payang (jaring), atau menjaganya jangan tersangkut didalam air. Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke perahu berbarengan dengan naiknya jaring.

ü  Pola Urutan Klimaks
Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling intens. Contoh :

Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan lampu dinyalakan diruang Press Club.

ü  Pola Urutan Antikimaks
Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks. Jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke yang kurang intens. Dalam cerita rekaan (novel, cerpen, drama), klimaks dan antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya menuju ke antiklimaksnya yang berupa penyelesaian.

ü  Pola Urutan Khusus Umum
Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis mula-mula mengungkapkankan gagasan-gagasan suatu hal yang khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau rampatan generalisasinya. Contoh :
Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa itu. Jadi, semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang.

ü  Pola Urutan Sebab – Akibat
Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu akibat atau efek terdekat dari pernyataan itu. Contoh :
 Kalau kemarau tengah berlangsung, sinar matahari terasa menyengat di Pulau Kambing. Selama empat bulan semua tumbuh-tumbuhan di pulau itu merangas. Angin meniup daun-daunnya yang kering hingga rontok ke bumi. Dari kejauhan yang kelihatan hanya rumah penduduk. Pada saat itu, orang berpunya yang mampu membuat bak mandi dari semen mungkin masih menyimpan persediaan air hujan. Beberapa penduduk datang ke sana sebagai pembeli. Lima ratus empat puluh tiga sumur yang ada disana mengeluarkan air yang asinnya persis seperti air laut. Air itu tak dapat diminum, ataupun digunakan untuk menanak nasi

ü  Pola Urutan Tanya – Jawab
Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-mula mengemukakan gagasannya dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan itu.Contoh :
 Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak mendominasi jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar diskusi berjalan lancar menurut arah yang dikenhendakai pokok persoalan bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi untuk berpartisipasi, serta menjuruskan kearah pemikiran. Dia pun harus mencegahadanya monopoli pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau perbedaan pendapat harus mengusahakan penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin diskusi harus membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi.

3. Alinea Penutup

Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh alinea penutup yang berupa kesimpulan :
Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan jenis media lainya (radio, film, dan tv), seorang pembaca surat biasanya adalah pendengar radio,dan penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media komunikasi modern, baik diaderah pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan.

Contoh alinea penutup yang berupa ringkasan :
Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat gejala rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya mampu mencapai 50 % standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia bagian barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua murid SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki. Keempat, rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan deras.

Contoh alinea penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting
 Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan memecahkan secara tepat persoalan yang menyangkut Pancasila itu merupakan faktor penting yang memungkinkan terwujudnya stabilitas dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah yang penuh ujian bagi Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran yang lebih dalam, dan lebih penting yaitu pengalaman, dan penghayatan Pancasila secara lebih mantap lagi. Sesudah stabilitas nasional dapat diwujudkan, dan di dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini mempunyai landasan yang sangat kuat, yaitu Pancasila maksud dalam sikap dan hati nurani manusia-manusia Indonesia.

Contoh alinea penutup yang berupa saran :
Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian besar rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan pada pertumbuhan dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di daerah-daerah. Selanjutnya para penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja keras: menyusuri pantai,dan sungai-sungai, memasuki hutan-hutan, ngarai, dan daerah-daerah pegunungan untukmmencapai masyarakat pedesaan yang menjadi sasaran KMD.

Contoh alinea penutup yang berupa harapan :
Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi usaha peningkatan sutau laporan hasil penelitian, dan peningkatan koefisienan, serta keefektifan pengelolaan penelitian bahasa, dan sastra. Dan untuk lebih dapat mewujudkan harapan ini, segera kritik, dan saran para pemakai buku ini akan dimanfaatkan.
  

3.     Macam-macam paragraf berdasarkan isi

1.      Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi. Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2.      Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti. Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3.      Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut. Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4.      Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5.      Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
  
C. SYARAT PARAGRAF
1.     Kesatuan
yaitu semua kalimat dalam paragraf  itu secara bersama-sama mendukung satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya.
2.      Koherensi
 yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit.
3.      Pengembangan
 yaitu pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung.
4.      Efektif
yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan dengan tepat.


D.  BAGIAN PENTING PARAGRAF
            Disetiap alinea pasti ada kalimat yang saling berhubungan dengan kalimat lainnya. Maka pada saat melakukan penulisan, kita harus memiliki dua buah kalimat penting yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas.
ü  Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf.
ü  Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

E. FUNGSI PARAGRAF
Berikut ini merupakan fungsi paragraf:
1.      Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.
2.      Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3.      Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya
4.      Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
5.       Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.

F. UNSUR ALINEA
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca.Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca,alinea harus tersusun secara logis-sistematis.Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas.
Kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu (1) kalimat topik atau kalimat utama, dan (2) kalimat penjelas atau kalimat pendukung.
Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai kalimat awal suatu paragraf. Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan sejumlahkalimat penjelas sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat utama itu menjadi semakin jelas.
Ciri kalimat topik adalah:
1.      Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut
2.      Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3.      Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain
4.      Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi.
Ciri kalimat penjelas adalah:
1.      (Dari segi arti) sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2.      Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan        kalimat lain dalam paragraf.
3.      Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi.
4.      Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik.
Kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat topikdengan empat cara, yaitu:
1.      Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya menggunakan kata-kata lain yang bersamaan maknanya (sinonimnya).
2.      Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama.
3.      Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam kalimat topik.
4.      Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok. Biasanya kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata “karena, sebab”.

                                                                                          
  
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain serta memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal.
Alinea memiliki tiga macam yaitu, alinea pembuka, alinea penghubung dan alinea penutup.
Syarat pembentukan alinea adalah kesatuan, koherensi dan perkembangan alinea.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif,alinea induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya alinea definisi,alinea contoh,alinea perbandingan,alinea analogi,alinea klimaks atu induktif,alinea anti klimaks atu deduktif,alinea campuran alinea sebab-akibat ,alinea proses,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.

B. SARAN
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, bak dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu  kami berpesan kepada pembaca,ambilah sesuatu yang psitif dari sebuah coretan yang  kami buat,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami mapun  pembaca.dan menjadi  wawasan kita dalam memahami bahasa kita sendiri dan sebagai kata,marilah terus berusaha untuk menggapai sebuah cita-cita yang luhur.