Jumat, 24 Oktober 2014

Menganalisa Mobil Toyota Kijang Innova

Toyota Kijang Innova adalah sebuah MPV buatan Toyota Motor Corporation yang diproduksi oleh Indonesia oleh Toyota Astra Motor yang diproduksi sejak tahun 2004. Merupakan kelanjutan dari Toyota Kijang dan dipasarkan tahun 2004. Kijang Innova adalah salah satu dari tiga produk IMV (lainnya adalah Toyota Fortuner, dan Toyota Hilux) yang digagas Toyota sebagai basis produk kendaraan global yang berasal dari satu platform. Di negara lain, mobil ini hanya disebut Toyota Innova (tanpa "Kijang").

Menurut Filosofi, Toyota Kijang Innova merupakan kelanjutan dari Toyota Kijang Long Wheel Base karena sasisnya kurang lebih sama panjangnya.

Kijang Innova juga dijual di India (menggantikan Toyota Qualis), Malaysia (menggantikan Toyota Unser), Filipina (menggantikan Toyota Revo), Taiwan (menggantikan Toyota Zace Surf), Vietnam (menggantikan Toyota Zace), dan Thailand. Mobil ini juga tersedia di pasar Brunei Darussalam, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Mesin
Dibekali dengan mesin 2.0 liter (136 hp) 1TR-FE VVTi dan 2.7 liter 2TR-FE VVTi untuk mesin bensin, serta 2.5 liter (102 hp) 2KD-FTV D4-D common rail variable geometry turbocharger untuk mesin dieselnya. Versi 2.7 liter kini tidak lagi dipasarkan di Indonesia. Ketika masih dipasarkan, versi 2.7 liter hanya dijual untuk Tipe V dengan transmisi otomatis. Mesin ini sama dengan mesin yang digunakan Fortuner bensin.


Tipe

Tipe Bisnis
Hanya dijual di Indonesia, merupakan versi yang paling standard daripada Tipe J. Dilengkapi AC depan, Power steering, Power Window, dan kursi berkapasitas 5 orang.


Tipe J



merupakan varian Innova paling standard. Dilengkapi AC depan, Power steering, Power Window, Interior standard 2-tone, dan velg besi 14 inchi. Tidak dilengkapi peralatan audio.




Tipe E



tipe E merupakan varian paling standard. Dilengkapi kunci manual (tanpa remote control), tidak ada kipas belakang (single blower) (Pada pergantian mesin EURO 2, Innova E telah dilengkapi AC Double Blower dan Toyota Auto Alarm), dan tidak ada lampu kabut, tapi sudah memakai velg aluminium. Sudah ditambah head unit kaset dan 4 speaker, dan rear wiper

Tipe G




Varian Tipe G ditambahkan head unit 2-DIN, Sensor Parkir, lampu kabut, kipas belakang. Mulai disediakan  model captain seat, yaitu kursi penumpang bagian tengah dipisah menjadi 2 kursi 

Tipe V

Tipe V merupakan tipe teratas dari Kijang Innova. Dilengkapi dengan kantong udara (airbag), ABS (Anti-lock Braking System), panel informasi (MID/Multi Information Display), pengatur AC digital, jok kulit, head unit dengan DVD dan captain seat optional (Tipe V Luxury).


Penyempurnaan Produksi Kijang Innova

Menggunakan Suspensi Independen Double Wishbone dengan per keong pada bagian depan (Coil Spring) dan 4-Link Lateral Rod Rigid Axie pada bagian belakangnya, Kijang generasi ini dapat merendam guncangan lebih nyaman. Chasis masih menggunakan Ladder Bar namun beban suspensi dapat didistribusikan secara merata keseluruh bagian badan mobil sehingga Body Roll dan tingkat Pitching semakin kecil atau sudut geometri suspensi lebih handal ketimbang Kijang generasi sebelumnya karena titik jauh suspensi yang lebih akurat berbanding antara panjang dan lebar mobil.

Penyempurnaan lain terdapat dibagian kemudi. Pengendara dapat lebih akurat mengarahkan kemudi disetiap tikungan. Stabilitas arah kemudi lebih handal karena menggunakan model Rack and Pinion dengan Engine Speed Sensing Power Steering sehingga mobil mudah dikendalikan dalam kecepatan 120 Km/jam pada tikungan S maupun belokan memutar 270 derajat sekalipun. Kijang generasi ini mengusung dua jenis transmisi, baik yang menggunakan transmisi manual maupun otomatis. Beberapa teknologi pada Kijang Innova yang tidak ditemui pada generasi sebelumnya menurut klaim Toyota Astra Motor, antara lain :

Mesin Bensin VVTi
VVTi (Variable Timing Intelligent) berupa controller yang dipasang dibagian chamshaft intake yang bertugas untuk mengatur Timing Chamshaft Intake dan menyesuaikan terhadap perubahan kondisi mesin. Berbagai sensor mesin lainnya (suhu, rem, gas, dan lain-lain) bertugas memberikan informasi kepada ECU (Engine Control Unit) dapat dapat melakukan pengukuran konsumsi jumlah bahan bakar dengan udara yang diperlukan injector dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dari proses tersebut. Dengan penerapan metode ini, dapat menghasilkan proses pembakaran yang relatif lebih efisien. Kondisi tersebut dimungkinkan karena proses bahan bakar dikerjakan dengan lebih sempurna, sesuai kebutuhan mesin, dan pada akhirnya menghasilkan sisa emisi gas buang yang lebih rendah.

Mesin Diesel D4-D
D4-D atau disebut Direct Four Turbo Commonrail Injection. Mesin ini menggunakan sistem injeksi Commonrail dimana bahan bakar solar akan dihisap oleh pompa bahan bakar melalui saringan bahan bakar (fuel filter) agar dapat menghasilkan kualitas bahan bakar solar dengan tingkat emisi gas buang yang sangat rendah. Bahan bakar ditekan pada jalur sebelum injektor Piezo dengan tekanan tinggi sebelum ECU memerintahkan untuk diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Bahan bakar disemprotkan melalui injektor berlubang 6 dengan diameter 0.14 mm. Pada mesin ini terdapat ECU 32 bit yang berfungsi sebagai sensor utama mesin. Keunggulan mesin ini adalah akselerasi & performa yang optimal, berserta tingkat getaran & suara mesin yang lebih halus yang dapat dihasilkan beserta dengan tingkatan jumlah emisi gas buang yang lebih rendah.

Anti Maling
Mobil ini dilengkapi dengan Theft Different System yang biasa disebut Engine Immobilizer System. Fitur ini mencegah mesin hidup apabila kode ID kunci tidak sesuai dengan yang terdapat di ECU. Sistem ini menggunakan Chip Transponder pada setiap anak kuncinya. Dimana coil yang dipasang pada setiap rumah kunci, amplifier dan Transfonder Key ECU, akan menolak menyalakan mesin apabila kode ID yang terdapat pada kuncinya. Sebagai contoh mobil dipaksa untuk dibuka dengan kunci palsu atau kunci T.

Single Belt
Penggunaan Single Belt mengurangi panjang dimensi mesin, bobot mesin, jumlah komponen, dan beban kerja    mesin dibandingkan dengan 3 belt (AC, power steering, dan altenator) pada generasi sebelumnya.

Pedal Gas Elektronik
Sistem pedal gas (Electronics Throtle Control System ETCS-i) membuat generasi ini dilengkapi sensor pedal gas yang dapat mengubah setiap gerakan mekanik menjadi sinyal elektrik untuk dikirim ke ECU, dimana ECU akan menghitung setiap pembukaan throttle valve lewat motor penggeraknya yang terletak di throttle body agar lebih optimal untuk setiap kondisi jalan.

Bila terjadi malafungsi pada salah satu sensor, ECU akan memerintahkan throttle body bekerja pada mode limp (minimal) agar mobil tetap bisa dijalankan.

Sensor Ultrasonic
Sensor ini digunakan untuk memudahkan pengendara saat parkir, sensor ini diletakkan pada bumper belakang yang akan memberi peringatan kepada pengendara apabila mendekati benda atau rintangan dengan radius deteksi berjarak 150 cm dan tinggi antara 22-82 cm.


Sumber
http://gallerymardhankrisnabayu.blogspot.com/2014/04/toyota-kijang-innova.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar