Manusia dan Keindahan
Manusia
Manusia
atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens, sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka
juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan
kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain
serta pertolongan.
Keindahan
Keindahan
atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau
gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang
dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu
budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Menurut
luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.
Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang
baik dan juga menyenangkan
2.
Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam
hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3.
Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat
diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Ada
2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1.
Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk
sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2.
Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan
disampaikan dalam suatu tarian.
Teori
estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art”
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni
karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya
sendiri.
2.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni
karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang
subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila
terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Ada
tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah,
apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan
(Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan
Pengalaman
"keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang
seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik
dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering
dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu
berada pada mata yang melihatnya.""[1]
Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia
dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kita perlu melestarikan bentuk
dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari
suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan
tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu
adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri
sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti
pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan
mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, sedangkan yang tidak ada
unsur keindahannya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep
keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam
menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi
merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek
imajinasi.
Jadi
keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia
dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu
sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan
nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia,
martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Menurut Arvyn Dila Wijaya
Keindahan
adalah objek apapun yang membuat kita tertarik tanpa disadari oleh kita
sendiri, selama kita tertarik pada objek tersebut maka objek tersebut merupakan
keindahan. Keindahan bersifat relatif karena setiap orang mempunyai selera dan
perspektif yang berbeda. Keindahan bersifat unik karena tak ada objek yang
benar-benar sama di dunia ini.
Menurut
Imanuel Batu Nanggar
MANUSIA
adalah makhluk hidup yang mempunyai pikiran dan hati dan MANUSIA juga mempunyai 5
panca indera, yaitu: Mata, Telinga, Hidung, Kulit dan Lidah.
KEINDAHAN dalam arti luas adalah sesuatu yang elok, enak
dipandang.Namun menurut saya, KEINDAHAN adalah sesuatu benda abstrak karena terdapat imbuhan ke – an. Dan
menurut saya juga KEINDAHAN adalah sesuatu yang menyenangkan hati karena tidak
ada sesuatu yang buruk didalamnya yang sebelumnya terpikirkan oleh pikiran
kita. Jadi tidak hanya manusia yang bisa melihat saja yang merasakan KEINDAHAN
itu, karena KEINDAHAN itu bisa diciptakan/diolah oleh pikiran kita yang
sebelumnya yang DIRASAKAN, DILIHATAN,
DIKECAP, DIDENGAR, DICIUM melalui 5 panca indera kita dan hati kita akan
merespon itu.
Menurut Wahyu Diyono
Keindahan
adalah suatu bentuk yang bagus atau cantik yg bersifat relatif antar
individu yang wujudnya itu nyata misalnya pemandangan,Lukisan,Sifat atau sikap, Musik, Tarian. Sebenarnya jika mengartikan keindahan tidak pernah selesai untuk diperdebatkan menurut Erns CasirrerMenu
individu yang wujudnya itu nyata misalnya pemandangan,Lukisan,Sifat atau sikap, Musik, Tarian. Sebenarnya jika mengartikan keindahan tidak pernah selesai untuk diperdebatkan menurut Erns CasirrerMenu
Menurut Oktavianus Sihite
Keindahan
itu merupakan penilaian kita terhadap sesuatu baik kepada makhluk hidup ataupun
tidak. Dalam konteks ini sesuatu itu dapat dikatakan indah karena memiliki
nilai etis yang dapat kita beri dari beberapa sudut pandang tertentu. Misalnya,
keindahan jasmana dan rohani. Keindahan disini tidak selamanya dapat kita lihat
oleh mata telanjang, namun kita dapat melihat dari keindahan hati seseorang.
Menurut Reza Ardianta
Keindahan
adalah suatu nilai pencitraan yang bersifat estetik, dan dapat membuat kita
tertarik. Apabila kita merasa senang melihat sesuatu, berarti apa yang kmita
lihat itu mengandung nilai keindahan. Keindahan dapat menyegarkan mata yang
melihat, karena keindahan dapat membuat hati nyaman dan senang. Keindahan
berbeda-beda tergantung orang yang melihat keindahan itu, dan tingkat atau
level keindahan juga tergantung yang melihat dan menilai keindahan itu.